Kamis, 31 Maret 2011

Bahaya Pacaran Lebih dari 4 Tahun

Hormon cinta hanya bertahan 4 tahun, sisanya dorongan seks.
Sebuah hubungan pasti akan menemui titik jenuh. Bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu sudah habis. Peneliti menemukan jika sudah lewat 4 tahun yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Hal itu diungkapkan oleh peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico. Menurut peneliti disana, rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun.

“Tidak ada cinta yang benar-benar murni setelah 4 tahun,” ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Geniusbeauty, Rabu (9/12/2009).

Rasa tergila-gila yang muncul pada awal-awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Hormon-hormon itu sangat baik untuk tubuh dan mempengaruhi kesehatan seseorang karena bisa membuat aliran darah lebih lancar, denyut jantung lebih stabil, rileks dan perasaan lebih bergairah dan bersemangat. Namun masalahnya efek hormon-hormon itu tidak akan abadi dan akan berkurang seiring berjalannya waktu.

“Bahkan cinta yang sangat dalam sekalipun akan kehabisan efek itu ketika sudah berjalan lebih dari 4 tahun. Hal itu dikarenakan tubuh sudah kebal terhadap semua efek hormon tersebut. Jika sudah begitu, rasa cinta akan cenderung berubah menjadi ketergantungan emosi dan seksual,” jelas peneliti dari Meksiko.

Peneliti telah melakukan survei skala besar terhadap orang-orang yang jatuh cinta dan menemukan fakta bahwa cinta adalah obsesi. Ketika terobsesi pada seseorang, apapun caranya akan diperjuangkan, bahkan rela tidak tidur dan tidak makan hanya gara-gara memikirkan orang yang dicintainya. Tapi setelah mendapatkannya, perlahan rasa itu akan hilang.

Untuk itu, bersiap-siaplah terhadap segala kemungkinan terburuk dari sebuah hubungan setelah melewati masa 4 tahun. Hindari rutinitas yang membosankan dan cari variasi dalam setiap kegiatan bersama agar tidak dilanda stres. Coba ingat-ingat lagi, apa yang membuat Anda jatuh cinta padanya dulu, lalu hayati lagi perasaan itu.

Kesalahan - kesalahan dalam Memakai Jilbab

1.Kerudung tidak menutupi dada
Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 ” ... dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … “
2.Rok yang dipakai kurang panjang
Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?“
Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya“
3.Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
Rasulullah bersabda:”Hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu“.
4.Make up yang sangat tebal
Allah SWT berfirman dalam surat Al’Araf ayat 31 : ”Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.
5.Tidak memakai kaos kaki
”Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat” Q.S. An Nur, ayat 31
6.Lengan blus pendek
7.Rok yang dipakai berbelah di depan
8.Pakaian ketat menampakkan lekuk tubuh
”Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti“ [HR Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan Ibn Majah]

“Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi yang telanjang yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya” [Bukhari dan Muslim]

Rabu, 02 Maret 2011

DENDAM POSITIF

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahuin 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan:
"Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur". Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut. Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat ini masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya:
Kenapa ini terjadi padaku?
Kenapa segelas air saja dilarang untukku?
Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur?
Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum?
Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?
Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya.
Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF"

Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya.

Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.

Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur. Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.
Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.

Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur.
Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata;
"Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini?
"Aku ingin berterima kasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu.
Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan.

Lalu apakah ceritanya sampai di sini?
Tidak.
Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.

Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya?
Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.

Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini?
Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.

Itulah kekuatan "DENDAM POSITIF"
Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita.
Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.
Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.
Apakah ingin hancur karenanya?
Atau bangkit dengan semanagat "Dendam Positif"