Senin, 15 Agustus 2011

Maher Zain - Barakallah

We're here on this Special Day
Our hearts are full Of pleasure
A day that brings the two of you
Close Together
We're gathered here to celebrate
A moment you'll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(2X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama'a bainakuma fii khaiiir

(chorus)

From now you'll share all your joys
Through hardships,support each other
Together worshiping Allah
Seeking His Pleasure
We pray that He will feed your life
With Happiness and Blessings
And grant your Kids
who make your home filled with laughter
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(2X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama'a bainakuma fii khaiiir

(Chorus)

(4X)
Barakallah

(2X)
Barakallahu lakuumwalanaa

Allah bariklawhuma
Allah Hadhum hubbahuma
Allah Solli wasallim a'la rasulillah
Allah tub'alaina
Allah irdha anna
Allah ihdhi khuthoona a'la sunnat nabiina
Let's raise our hands and make du'a
Like the prophet taught us
And with one voice let's all
Say...say...say

(4X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama'a bainakuma fii khaiiir

BIARKAN ORANG BERKATA

Jangan dengarkan orang bicara
Jangan ikuti orang mengarah
Mereka cuma sirik sama kita

Percuma omongan orang dipercaya
Percuma banyak mulut-mulut berbisa
Mereka hanya sirik dengan cinta
Oh cinta kita

Cinta kita tak kan terbelah
Walau banyak cerita cerita
Yang gak mengasyikan

Cinta kita tak kan terpecah
Walau penuh kisah dan kisah
Yang coba tuk menghancurkan kita

Acuhkan nada sumbang yang ga jelas
Acuhkan suara pengadu domba
Mereka selalu sirik dengan cinta
Oh cinta kita

DALAM SUJUDKU

Dalam sujudku
Aku memohon cucuran rahmat-Mu selalu
Yang senantiasa membimbing dan menyejukkan sanubariku

Dalam sujudku
Aku memohon hidayah serta inayah-Mu
Yang kan selalu menerangi kalbuku

Dalam sujudku
Aku memohon limpahan rizki-Mu selalu
Yang mengganjal lapar pada perutku

Dalam sujudku
Aku memohon ampunan-Mu atas segala khilaf dan dosaku
Yang tak kan mampu ku sebutkan satu per satu

Ya Allah …
Ya Rabbi …

Dalam sujudku
Aku memohon kepada-Mu dengan linangan air mata
Untuk mendengar setiap bisik doaku
Sesungguhnya hambamu ini lemah
Amat lemah
Bahkan tak mampu untuk menjalani hidup sesuai takdir-Mu
Hanya keluh kesahlah yang selalu melekat di bibir hamba
Tanpa ucapan syukur barang setetes pun kepada-Mu

Maafkan lah segala dosa dan khilaf hamba
Maafkan lah …
Duhai zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Yang Maha Pengampun lagi Maha Kuasa

KARENA AKU MENCINTAIMU

Karena aku mncintaimu,maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu,aku tak ingin menyakitimu

Karena cintaku padamu
Tak akan ku biarkn cermin hatimu menjadi buram
Tak akan ku biarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qalbumu menjadi retak,bahkan pecah

Karena cinta ini
Ku mencintaimu dengan menjaga dirimu dan diriku
Menjaga kesucianmu dan kesucianku
Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku
Menjaga kebeningan hatimu dan hatiku

CINTA …
Tak mengapa saat ini kita jauh
Karena kelak Allah akan menyatukan kita dalam ikatan suci-NYA
Karena itu lebih berarti
Jauh lebih abadi

Seperti inilah ku mencintaimu
Dengan menjaga kesucian diri,jiwa dan hatiku
Hanya untuk kupersembahkan padamu kelak
Oleh karena itu
Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku

Ya arhamarroohimin …
Pada-Mu ku titpkan cintaku padanya
Aamiin Ya Robbal 'aalamiin …

Wahai engkau yg kucinta
Andai kita tak mampu bersama di dunia
maka aku akan menunggumu di surga

Ya Rabb …
Titip rinduku untuk dia

Minggu, 14 Agustus 2011

TRI SATYA DAN DASA DARMA PRAMUKA

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

1.Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila.
2.Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3.Menepati Dasa Darma.

DASA DARMA

Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, ramu, rakit, dan terap.

KALAU dilihat dari isi materi tersebut, ternyata Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara
tersendiri.

Penulis memiliki cara atau pedoman agar siswa dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pat-Re-Ra-He-Di-Ber-Su.

Dasa Darma Pramuka itu

1. Ta: Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.

2. Ci: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.

3. Pa: Patriot yang sopan dan ksatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

4. Pat: Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

5. Re: Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan
sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.

6. Ra: Rajin, terampil, dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia
berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.

7. He: Hemat, cermat, dan bersahaja.
Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul.

8. Di: Disipilin, berani, dan setia.
Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah,
bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

9. Ber: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.

10. Su: Suci dalam pikiran, perkataan, dan
perbuatan.

Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak
ada iri dan dengki.

Engkaulah Suami yang Aku Impikan

‎Ketika engkau mencintaiku, engkau menghormatiku. Dan ketika engkau membenciku, engkau tidak mendzalimiku. (Dr. Ramdhan Hafidz)

Aku masih ingat saat malam pertama kita, saat itu engkau mengajakku shalat Isya’ berjamaah. Setelah berdoa engkau kecup keningku lalu berkata: “Dinda, aku ingin engkau menjadi pendampingku Dunia-Akhirat”. Mendengar ucapan itu, akupun menangis terharu. Malam itu engkau menjadi sosok seperti sayyidina Ali yang bersujud semalam suntuk karena bersyukur mendapatkan sosok istri seperti Siti Fatimah. Apakah begitu berharganya aku bagimu sehingga engkau mensyukuri kebersamaan kita? Malam itu, aku tidak bisa mengungkapkan rasa syukurku ini dengan ucapan. Aku hanya bisa mengikutimu, bersujud di atas hamparan sajadah. Tanpa bisa aku bendung, air mata ini tiada hentinya mengalir karena mensyukuri anugerah Allah yang diberikan padaku dalam bentuk dirimu. Akupun berikrar, aku ingin menjadi sosok seperti Siti Fatimah, dan aku akan berusaha menjadi istri sebagaimana yang engkau impikan.

Dan ternyata sujud itu bukan hanya di saat malam pertama, setiap kali aku terbangun pada akhir sepertiga malam, ku lihat engkau sedang bersujud dengan penuh kekhusu’an. Aku kadang iri dengan keshalihanmu, engkau terlena dalam sujudmu sedang aku berbaring di atas kasur yang empuk dengan sejuta mimpi. Kenapa engkau tidak membangunkan aku? Padahal aku ingin bermakmum padamu agar kelak aku tetap menjadi istrimu di surga. Aku hanya merasakan kecupan hangat melengkapi tidur malamku saat engkau terbangun untuk melakukan shalat malam. Apakah kecupan itu sebagai isyarat agar aku terbangun dari tidurku dan melaksanakan shalat berjamaah bersamamu? Atau karena engkau tidak tega membangunkan aku saat engkau melihat begitu pulasnya aku dalam tidurku? Aku yakin, dengan ketaatanmu pada agama, engkau akan membahagiakanku dunia-akhirat. Tidakkah agama kita mengajarkan bagaimana suami harus menyayangi istri, membuatnya bahagia, melindungi dan membuatnya tersenyum. Dan sebaliknya, istri harus berbakti, melayani dan membuat suaminya terpesona padanya.

Aku tidak peduli siapakah engkau, miskin dan kaya tidak ada bedanya bagiku. Aku hanya tertarik pada sosokmu yang bersahaja dan sederhana. Raut wajahmu yang penuh dengan keikhlasan membuatku ingin selalu menatapnya. Lembutnya sifatmu membuatku yakin bahwa engkau adalah suami yang bisa menerima segala pemberian Tuhan dan akan menyayangiku apa adanya. Aku tidak peduli dengan rumah mungil dan sederhana yang engkau persembahkan untuk kita tempati bersama. Rumah yang hanya terdiri dari ruang tamu, kamar kita, dan satu ruangan yang berisi buku-buku terutama buku agama. Namun dari rumah yang mungil ini, aku melihat taman surgawi menjelma di sini. Aku yakin engkau adalah sosok suami yang tekun belajar dan memahami agama, dan dengan bekal ini aku yakin engkau bisa membimbingku untuk meraih surga ilahi. Sebagaimana agama kita telah mengisyaratkan bahwa, barang siapa berjalan dijalan ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan menuju ke surga.
Saat kulihat engkau begitu berbakti kepada kedua orang tuamu dan senang menjalin silaturahim, aku yakin engkau akan berlaku baik pada anak-istrimu. Aku lihat engkau jarang sekali berbicara, tapi masya Allah kalau sedang bekerja, engkau menjadi sosok yang tekun dan ulet. Dan dari cara tutur katamu, aku mendengar kata-kata mutiara yang penuh hikmah, sehingga yang tergambar dalam pikiranku adalah sosok Lukmanul Hakim, sosok suami dan ayah yang selalu mendidik keluarganya, mengajarkan anaknya untuk tidak menyekutukan Allah.

Sungguh aku bangga mempunyai suami sepertimu melebihi kebanggaanmu padaku. Aku lebih membutuhkanmu jauh melebihi kebutuhanmu padaku. Terima kasih suamiku, karena engkau telah membimbingku,

Rabu, 10 Agustus 2011

MALAM PERTAMA SANG PENGANTIN

Satu hal sebagai bahan renungan kita tuk merenungkan indahnya malam pertama.
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata.
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa.
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut.
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara.

Hari itu … mempelai sangat dimanjakan.
Mandipun … harus dimandikan. Seluruh badan kita terbuka, tak ada sehelai benangpun menutupinya. Tak Ada sedikitpun rasa malu. Seluruh badan digosok dan dibersihkan. Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan. Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih.
Itulah sosok Kita. Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan kitapun akan dipakaikan gaun cantik berwarna putih. Kain itu jarang orang memakainya. Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan Wewangian ditaburkan ke baju kita. Bagian kepala, badan, dan kaki diikatkan.
Tataplah ... tataplah … Itulah wajah kita

Keranda pelaminan langsung disiapkan. Pengantin bersanding sendirian. Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga. Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita. Diiringi langkah gontai seluruh keluarga serta rasa haru para handai taulan. Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah dzikir. Akad nikahnya bacaan talkin. Berwalikan liang lahat. Saksi - saksinya nisan-nisan yang tlah tiba duluan. Siraman air mawar pengantar akhir kerinduan.

Dan akhirnya … Tiba masa pengantin …
Menunggu dan ditinggal sendirian. Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan. Malam pertama bersama KEKASIH. Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah. Di kamar bertilamkan tanah.
Dan ketika 7 langkah tlah pergi … Kitapun kan ditanyai oleh sang malaikat. Kita tak tahu apakah akan memperoleh nikmat kubur. Ataukah kita kan memperoleh siksa kubur. Kita tak tahu dan tak seorangpun yang tahu. Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan. Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima kita sungkan sekali meneteskan air mata. Seolah barang berharga yang sangat mahal. Dan dia kekasih itu. Menetapkanmu ke syurga atau melemparkan dirimu ke neraka. Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga. Tapi sudah pantaskah sikap kita selama ini untuk disebut sebagai ahli syurga?

Tuhan Sembilan Senti

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok. Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.
Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok, di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok. Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok.
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok, bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS. Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok. Istirahat main tenis orang merokok, di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.
Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil 'ek-'ek orang goblok merokok, di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok, di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.
Mari kita sama-sama cari solusinya ...
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa. Mereka ulama ahli hisap. Haasaba, yuhaasibu, hisaaban. Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok. Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri. Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu. Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz. Kyai, ini ruangan ber-AC penuh. Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i. Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok. Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan. 15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan. 4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama. Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka. Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir. Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat dibawah korban narkoba.
Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

By : Taufiq Ismail

================================================================================================================
Tuhan Sembilan Senti Adalah Sebuah puisi karya senias besar Indonesia Taufiq Ismail.
Saya berkesimpulan beliau menulis begitu karena beliau merasa rokok telah memperbudak manusia sehingga tak bisa dilepaskannya. dalam puisi ini beliau tidak mengatakan rokok haram tapi menulis apa yang sesungguhnya terjadi di negeri ini. Saya rasa tidak ada yg tidak sesuai kenyataan dalam tulisan ini.

Kalian boleh merokok tapi kasihanilah orang yang tidak merokok yang ikut tersiksa. Silahkan jika itu tidak mengganggu orang lain. Namun buktinyakan seperti di atas. Dimana-mana orang merokok. Yang tak merokok tak bisa menghindar.
Ini sebagai suatu pembelajaran agar ada rasa saling pengertian antara sesama.

Andai Aku adalah Tulang Rusukmu

Andai aku adalah tulang rusukmu yang telah hilang
Aku berharap Jika nanti Allah mempertemukan kita
Kau akan selalu membimbingku
Agar aku menjadi wanita yang solehah
Yang nantinya akan menjadi bidadarimu di syurga
Karena aku ingin kita akan disatukan di dunia dan akhirat

Andai kau ditakdirkan untuk menjadi ayah buat anakku
Jadilah ayah yang bisa mendidik anak kita
Agar mereka nanti menjadi anak kebanggaan buat kita di dunia dan akhirat
Yaitu anak yang soleh dan solehah
Yang bisa menjunjung tinggi agama Allah

Andai engkau ditakdirkan untukku
Ku harap kau bisa menjadi imam buatku dan anakku
Kau bisa menjadi pemimpin yang baik dalam rumah tangga kita
Kau bisa mencintai aku apa adanya
Dan bisa menyikapi kekuranganku dengan penuh kebijaksanaan

Dan andai aku salah
Tegurlah aku dengan kata-katamu yang penuh dengan kelembutan dan kebijaksanaan

Andai aku marah
Belailah rambutku dengan penuh kasih sayangmu
Agar marahku bisa berubah menjadi kelembutan
Andai aku lupa Ingatkanlah aku dengan penuh kasih sayang
Agar nanti kau tetap menjadi suri tauladan bagiku dan anak kita

Karena …
Aku hanya mengharapkan imam yang baik dalam rumah tanggaku
Yang bisa selalu membawa aku ke jalan yang diredhaiNya
Jalan yang menuju syurgaNya bersama dirimu
InsyaAllah, amin …

KEBERKAHAN SAHUR DAN MISTERI WAKTU SAHUR

Sahur disebut sahur karena dilakukan di waktu sahar, yaitu waktu menjelang Shubuh.
Ada apa dengan sahur dan waktu sahar ini?
Menurut Anas bin Malik RA, Rasulullah saw. pernah bersabda:“Lakukan sahur, karena di dalam sahur terdapat keberkahan” (Hadits, riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095). Menurut Imam Ibnu Daqiq al-Id, ulama Sunni bermazhab Syafii, dalam kitab Ihkam al-Ahkam fi Syarh Umdat al-Ahkam, ‘Hadits ini menjadi dalil (dasar) dianjurkannya melakukan sahur buat orang yang berpuasa. Sebabnya adalah karena di dalam sahur ada keberkahan. Keberkahan yang dimaksud dalam hadits ini bisa berupa perkara ukhrawi, yaitu sebagai bentuk melaksanakan sunnah Rasulullah, sehingga pelakunya dipastikan mendapatkan ganjaran dan bonus dari melaksanakan sahur. Keberkahan tersebut juga bisa menyangkut persoalan duniawi, yaitu menguatkan fisik orang yang berpuasa dan memudahkannya menjalankan ibadah puasa ‘Kata sahur dalam hadits di atas, bisa dibaca dengan sahur (sin-nya di-fathah-kan) atau suhur (sin-nya di-dhammah-kan). Jika dibaca sahur, maka itu artinya ‘apa yang dijadikan sahur’ (maksudnya: makanan dan minuman). Jika dibacasuhur, maka itu artinya ‘perbuatannya’. Nah, keberkahan yang dimaksud dalam hadits tersebut mencakup dua arti ini: makanan/minumannya dan perbuatannya’. ‘Selain itu juga, sebab dianjurkannnya sahur adalah untuk membedakan diri dengan kebiasaan ahlul kitab yang tidak melakukan sahur’. Begitu komentar Imam Ibnu Daqiq al-Id. Bahkan, tentang keutamaan sahur, Rasulullah saw. juga pernah bersabda,“Sahur itu seluruhnya membawa keberkahan. Oleh karena itu, janganlah kalian tinggalkan, meskipun kalian hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya ber-shalawat (berdoa) untuk orang-orang yang melakukan sahur’ (Hadits, riwayat Ahmad). Selain apa yang dikatakan Iman Ibnu Daqiq al-Id, keberkahan sahur juga membuat orang yang berpuasa bisa bangun di akhir malam, lalu ia berzikir, ber-istighfar, kemudian melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Perhatikan, mengapa pada bulan Ramadhan jamaah shalat Shubuh di masjid meningkat? Ini tidak lain adalah karena keberkahan sahur, yang tidak ditemui pada selain bulan Ramadhan. Waktu sahur memang memiliki misteri tersendiri. Menurut Allah swt., di antara ciri-ciri orang bertakwa adalah banyak beristighfar, lebih-lebih di waktu sahar(waktu menjelang Shubuh). Allah swt. berfirman, ‘(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang ber-istighfar di waktu sahur’. (Q.s. Alu Imran/3: 17) Allah swt. mengistimewakan waktu sahur sebagai waktu yang tepat untuk ber-istighfar karena berdoa di waktu itu lebih dekat untuk dikabulkan, beribadah di waktu itu lebih menggelora, jiwa lebih bening, dan hati lebih menyatu. Demikian yang dikatakan oleh pakar tafsir, Syihabuddin al-Alusi, dalam kitab tafsir Ruh al-Ma’ani. Ibnu Katsir dalamTafsir-nya mengutip sebuah riwayat, bahwa ketika Nabi Ya’qub alayhissalam berkata kepada anak-anaknya ‘Aku akan memintakan ampun untuk kalian kepada Tuhanku’, maka beliau menundanya sampai datang waktu sahur. Rasulullah saw. bersabda, ‘Setiap malam Allah turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang akhir. Ia pun berkata, ‘Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang ia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa sehingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?’ (Hadits, riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Senin, 08 Agustus 2011

Cermin Jiwaku

Setetes demi setetes embun di kuncup-kuncup dedaunan mulai mengering oleh sinar sang mentari yang mulai sepenggelahan naik menyapa hari.
Dan kuning dedaunan pun satu demi satu berguguran meninggalkan rantingnya.
Resah...
Semakin gelisah jiwa ini menghitung waktu yang terus berlalu.
Sampai kapankah kesendirianku melewati usia..
Sementara sungai terus mengalir menemui muara.
Dan Aku...?
Ya Rahim.. Dimana Kau simpan cermin jiwa itu.
Cermin jiwaku..
Yang rela menghabiskan sisa hidupnya bersamaku.
Yang ikhlas menerima aku dengan segala kurangku
Aku ingin belajar bersamanya tuk meraih cinta-Mu
Sesungguhnya Adam-Mu ini telah mendambakan Hawa.
Tak ingin lama hidup dalam gelisah.
Dimanakah bayanganku itu..
Yang akan meredakan tangisan di sanubari
Menepis gundah di dalam hati.
Pertemukanlah...
Akan ku terima lebih dan kurangnya..
Karena ku yakin, dari-Mu yg terbaik untukku..
Karena dia...
Cermin Jiwaku

Cerita Aurat Penebar Sahwat

Untuk Para Akhwat

Mau tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana harus mengontrol mata ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan mau tau? Di kampus, di warung, di Mall, di jalan, dll tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata GEMASSS memandang.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, melihat ke atas langit atau menunduk ke tanah KARENA Melihat ke depan ada perempuan, berlenggok dengan “TankTop”, noleh ke kiri pemandangan “Pinggul Terbuka”, menghindar kekanan ada sajian “Celana Ketat plus You Can See”, balik ke belakang dihadang oleh “Dada Menantang!”

Astaghfirullah… Kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, owh jelas sekali SAYA SUKA. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh NAFSU. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang membuat sejuk di mata, bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ panas” dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian , saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka miliki.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih… dan lebih lagi.

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk berfantasi SEX Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata, tatapan, sentuhan seksual atau mungkin sampai pada yang lebih lagi “ perkosaan “. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya “ LELAKI ATAU BUKAN?

Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. mudah saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Itu sama hal nya anda menawarkan penampilan seksi anda GRATIS pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya, kenapa ? karena GRATIS!

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada HARI INI SAJA RATA RATA SETIAP HARI NYA. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus MENIKMATINYA? Tapi saya sungguh takut dan semakin takut dengan Dzat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup.

Allah Ta’ala telah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Katakanlah kepada wanita beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, berjam jam, duduk di depan komputer menyerap sekian juta cahaya elektron yang terpancar dari monitor?
Saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya.

Jadi tak salah juga bukan kalau saya malas diajak ke MALL, JJS, CAFE, dan semacam tempat yang selalu menyajikan ke SEKSI-AN?
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang MENIKMATI dan SAYA PUN MENIKMATI, tetapi kini SAYA TAKUT dan sebagian besar PRIA PUN ada yang takut dan bingung harus berbuat apa.

BAGI ANDA PARA WANITA apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?
Karena itu , ber JILBAB lah … karena itu baik bagi mu dan baik untuk kami, sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk dimata, insya ALLAH Semoga bermafaat dan membuat kita sadar , Barrakallahu Fik Smoga bermanfaat.

Renungan yang akan membuatmu kembali tersenyum

•Di saat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
•Di saat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
•Di saat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya
•Di saat kamu ingin menduakannya, ingatlah bahwa dia selalu setia kepadamu
•Di saat kamu ingin membohonginya, ingatlah dia telah jujur kepadamu
•Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
•Jangan sampai di saat dia sudah tidak lagi di sisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
•Yang indah hanya sementara
•Yang abadi adalah kenangan
•Yang ikhlas hanya dari hati
•Yang tulus hanya dari sanubari
•Tidak mudah mencari yang telah hilang
•Tidak mudah mengejar impian
•Namun yang lebih susah adalah mempertahankan yang ada
•Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
•Ingatlah kata pepatah: "Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"
•Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif
•Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya akan sirna tak berbekas
•Rumah mewah, harta benda, kedudukan, jabatan, namun ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak dapat dibawa, sehelai benang pun tak bisa dimiliki
•Apalagi yang mau diperebutkan
•Apalagi yang mau disombongkan
•Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
•Jangan terlalu perhitungan
•Jangan hanya mau menang sendiri
•Jangan suka menyakiti sesama, apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
•Belajarlah tiada hari tanpa kasih
•Selalu berlapang dada dan mengalah
•Hidup senantiasa ceria dan leluasa
•Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan
•Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
•Tak ada dendam yang tak bisa terhapus

"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"

Teruntuk Engkau Calon Bidadariku ...

Kau memang indah
Sungguh sangat indah sampai ku terlena memandang wajahmu
Tapi jauh lebih indah yang menciptakanmu dengan sempurna

Kau memang baik
Sungguh sangat baik
Terkadang akulah yang malu kepadamu
Tapi sungguh jauh lebih baik Allah yang telah menciptakanmu
Dan aku jauh lebih malu kepadaNya

Aku tahu memang tak ada yang sempurna di dunia ini
Tapi dimataku kaulah kesempurnaan itu
Tapi sungguh Jauh lebih sempurna Zat yang telah menciptakanmu untukku
Aku sangat menyayangimu, sungguh aku tak ingin kehilanganmu
Tapi sungguh rasa sayangku padamu
Tak melebihi rasa sayangku kepada Sang Penciptamu dan kekasihnya Rasulullah SAW

Dan sungguh aku lebih tak ingin kehilangan rahmat dan hidayah dari Yang menciptakanmu
Aku memang sangat mencintaimu
Cinta sekali, sampai aku berharap cinta kita abadi
Tapi sungguh aku jauh lebih mencintai Sang pemilik hati ini
Dan jauh lebih berharap akan cinta yang abadi kepadaNya

Wahai Ukhty ...
Sungguh aku mencintamu karena Agama yang kau pegang
Jikalau kau lepas agamamu itu darimu
Maka hilanglah sudah rasa cintaku padamu
Dan aku berharap kaupun begitu padaku
Sehingga kita bisa sama-sama menggapai ridho Allah kelak
Agar Allah meridhoi setiap langkah yang kita buat bersama