Jumat, 29 Juli 2011

IBU, MAAFKAN ANAKMU …

Ibunda adalah anugrah terindah milik kita. Dari rahimnyalah lahir pejuang – pejuang Islam, mujtahid – mujtahid Islam. Ibu kita mungkin tidak seperti Ibunda dari Abdullah Bin Zubair, bukan Ibunda dari Imam Syafi’I dll. Mungkin kita terlahir dari seorang Ibu yang biasa. Tapi bagaimanapun beliau tetaplah anugrah yang sangat indah milik kita. Dengan segala ketulusannya kita bisa menjadi seperti saat ini. Sungguh jasanya tak mungkin terbalaskan oleh kita.

Ibunda ...
Beliau tak pernah meminta balas jasa dari kita. Sungguh jasanya tak mungkin bisa kita sebutkan satu persatu.

Ibunda …
Pernahkah kita menangis saat kita mengingat beliau?
Menagiskah kita saat bibir melantunkan doa untuknya?
Ingatkah kita kepada beliau saat mata terbuka dari lelap tidur?
Ingatkah kita kepada beliau saat kesuksesan menyapa kita?
Apakah kita memeluk dan mencium tangan beliau saat kesuksesan itu datang?
Ingatkah kita tangan yang kasar karena kerja keras beliau untuk membesarkan kita? Seringkah kita mencium tangan yang kasar itu?
Apakah mata ini sering di basahi oleh air mata karena mengenang kesabaran beliau saat mengandung kita?
Apakah air mata kita pernah menetes saat kita mengenang perjuangan beliau di saat melahirkan kita?.Perjuangan hidup dan mati demi rasa cintanya kepada kita? Demi menginginkan buah hatinya agar dapat melihat keinindahan dunia?
Apakah kita ingat beliau di dalam keseharian kita?

Ibu ...
Maafkan anakmu yang jarang mengingatmu. Terkadang anakmu begitu egois yg hanya mengingat saat engkau memarahi saja. Bahkan anakmu tak pernah mengucapkan terimakasih. Terima kasih kepada engkau karena telah melahirkan,mengasuh kami dsb.
Ibu …
Maafkan anakmu yang belum bisa memberi kebahagia
Ibu ... Maafkan anakmu … Maafkan ...

Sungguh jangan pernah hilangkan ingatan kita untuk ibu..

Ya Rabb ...
Sayangi ibu hamba dengan segala kebaikan menurutMU
Sayangi beliau sebagaimana sayang beliau terhadap hamba
Ya Rabb …
Dari sisa umur yang hamba miliki, izinkan hamba membahagiakan Beliau. Limpahkan kasih sayangMU kepada beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar